Sejarah Jabal Uhud
Di bawah Jabal Uhud ada sebuah bukit yang diberi nama Bukit Ar Rumah yang artinya pemanah. Di bukit itulah Nabi Muhammad SAW pernah menempatkan 50 orang pemanah yang dipimpin oleh Abdullah bin Jubair al Anshir.
Arti ‘Uhud’
Sebelum melanjutkan cerita sebaiknya kita tahu arti ‘Uhud’. Dalam Bahasa Arab, Uhud berasal dari kata ‘ahad’ yang artinya ‘satu’. Disebut ‘satu’ karena gunung ini berdiri sendiri ga tersambung dengan bukit atau gunung lain. Sementara gunung atau bukit lain di Madinah saling bersambungan.
Jabal Uhud terbentuk dari batu granit berwarna merah yang memanjang dari tenggara ke barat laut dengan panjang 7 km dan lebar hampir 3 km. Gunung Uhud ini merupakan gunung terbesar dan tertinggi di Madinah.
Sabda Rasulullah SAW Tentang Jabal Uhud
Ternyata banyak riwayat yang menyebutkan kemuliaan dan kecintaan Rasulullah SAW terhadap Gunung Uhud. Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan sabda Rasulullah yang artinya, “Uhud adalah sebuah gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya”.
Nah, ada hadits lainnya tentang Uhud ini. Anas juga meriwayatkan hal yang sama, namun ada tambahannya, “Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami mencintainya. Apabila kalian mendatanginya, makanlah dari pohonnya walaupun dari pohon yang besar dan berduri”. Sahabat Sahil bin Saad meriwayatkan sabda Rasulullah, “Uhud adalah salah satu tiang dari tiang-tiang surga”.
Baca Juga: Sejarah Kota Madinah
Sejarah Perang Uhud
Pasukan kafir Quraisy dipimpin oleh Abu Shafyan dengan panglima perang Khalid bin Walid yang ketika itu belum masuk Islam. Ada pula Ikrimah bin Abu Jalal yang memiliki kekuatan 3.000 pasukan berkuda dan unta hendak menyerang Madinah sebagai balas dendam atas kekalahan mereka ketika Perang Badar.
Kaum Muslimin Melawan Kaum Quraisy
Kaum Muslimin dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW yang berkekuatan 1.000 orang pasukan. Ada sekitar 300 orang kaum munafik dipimpin oleh Abdullah bin Ubay bin Salul, sehingga pasukan kaum Muslimin sebenarnya hanya 700 orang.
Singkat cerita, kaum Muslimin menderita kekalahan karena pasukan Islam meninggalkan pos di atas bukit. Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik menyerang pasukan Islam.
Di pihak Muslimin, ada 70 orang sahabat syahid termasuk paman Rasulullah yakni Hamzah bin Abdul Muthalib yang diberi gelar Asa-dullah wa Asadur Rasul (Singa Allah dan Rasul-Nya). Sementara dari pihak Quraisy terdapat 22 orang tewas. Pada tahun 1383 H dibangun tembok tinggi yang mengelilingi makam Hamzah dengan celah-celah jeruji agar peziarah dapat menyaksikan makam tersebut.
Selain Perang Uhud, ada juga peristiwa yang dicatat dalam sejarah yaitu ketika Rasulullah menaiki Gunung Uhud bersama sahabat Abu Bakar, Uamr bin Khattab dan Usman bin Affan. Gunung tersebut bergetar keras dan saat itulah Rasulullah menghentakkan kakinya sambil berkata, ”Tenang dan diamlah, wahai Uhud. Sungguh di atasmu ada seorang Nabi dan Shiddiq serta dua orang yang matinya syahid”.
Demikian sejarah singkat jabal uhud yang kita sajikan dengan ringkas, semoga dapat sedikit memberikan kita pencerahan tentang sejarah jabal uhud. Jika anda ingin Umroh plus wisata ke Jabal Uhud anda bisa daftar bersama Travel Sunnah Dwins Travel Disini.